Semantik di dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Inggris
semantics, dari bahasa Yunani Sema (Nomina) ‘tanda’: atau dari verba
samaino ‘menandai’, ‘berarti’. Istilah tersebut digunakan oleh para
pakar bahasa untuk menyebut bagian ilmu bahasa yang mempelajari makna.
Semantik merupakan bagian dari tiga tataran bahasa yang meliputi fonologi, tata bahasa (morfologi-sintaksis) dan semantik. Kata kerjanya adalah semaino yang berarti “menandai” atau “melangbangkan”.
Yang dimaksud dengan tanda atau lambang di sini sebagai padanan kata sema itu adalah tanda linguistic (Prancis: signe linguistique) seperti yang dikemukakan oleh Ferdinand de Saussure (1996), yaitu yang terdiri dari (1) komponen yang mengartikan, yang berwujud bentuk-bentuk bunyi bahasa dan (2) komponen yang diartikan atau makna dari komponen yang pertama itu. Kedua komponen ini merupakan tanda atau lambang; sedangkan yang ditandai atau dilambanginya adalah sesuatu yang berada di luar bahasa yang lazim disebut referen atau hal yang ditunjuk.
Kata semantik dapat diartikan sebagai ilmu tentang makna atau tentang arti, yaitu salah satu dari tiga tataran analisis bahasa: fonologi, gramatika, dan semantik.
Selain istilah semantik dalam sejarah linguistik ada pula digunakan istilah lain seperti semiotika, semiologi, semasiologi, sememik, dan semik untuk merujuk pada bidang studi yang mempelajari makna atau arti dari suatu tanda atau lambang. Namun, istilah semantik lebih umum digunakan dalam studi linguistik karena istilah-istilah yang lainnya itu mempunyai cakupan objek yang lebih luas, yakni mencakup makna tanda atau lambang pada umumnya.
Dalam analisis semantik harus juga disadari karena bahasa itu bersifat unik, dan mempunyai hubungan yang sangat erat dengan budaya masyarakat pemakainya maka analisis semantik suatu bahasa hanya berlaku untuk bahasa itu saja, tidak dapat digunakan untuk menganalisis bahasa lain. Bahasa itu adalah produk budaya dan sekaligus wadah penyampai kebudayaan dari masyarakat bahasa yang bersangkutan.
Kesulitan lain dalam menganalisis makna adalah adanya kenyataan bahwa tidak selalu “yang menandai” dan “yang ditandai” berhubungan sebagai satu lawan satu, artinya, setiap tanda linguistik hanya memiliki satu makna. Adakalanya hubungan itu berlaku sebagai satu lawan dua atau lebih; bisa juga sebagai dua atau lebih lawan satu.
Contoh: 1) becak ‘kendaraan umum tak bermotor beroda tiga’ 2) pacar ‘inai’atau kekasih 3) buku ‘lembaran kertas berjilid’
Selain itu dalam bahasa yang penuturnya terdiri dari kelompok-kelompok yang mewakili latar belakang budaya, pandangan hidup, dan status sosial yang berbeda, maka makna sebuah kata bisa menjadi berbeda atau memiliki nuansa makna yang berlainan.
Pandangan yang bermacam-macam dari para ahli mejadikan para ahli memiliki perbedaan dalam mengartikan semantik. Pengertian semantik yang berbeda-beda tersebut justru diharapkan dapat mngembangkan disiplin ilmu linguistik yang amat luas cakupannya.
1. Charles Morrist, Mengemukakan bahwa semantik menelaah “hubungan-hubungan tanda-tanda dengan objek-objek yang merupakan wadah penerapan tanda-tanda tersebut”.
2. J.W.M Verhaar; 1981:9, Mengemukakan bahwa semantik (inggris: semantics) berarti teori makna atau teori arti, yakni cabang sistematik bahasa yang menyelidiki makna atau arti.
3. Lehrer; 1974: 1, Semantik adalah studi tentang makna. Bagi Lehrer, semantik merupakan bidang kajian yang sangat luas, karena turut menyinggung aspek-aspek struktur dan fungsi bahasa sehingga dapat dihubungkan dengan psikologi, filsafat dan antropologi.
4. Kambartel (dalam Bauerk, 1979: 195), Semantik mengasumsikan bahwa bahasa terdiri dari struktur yang menampakan makna apabila dihubungkan dengan objek dalam pengalaman dunia manusia.
5. Ensiklopedia britanika (Encyclopedia Britanica, vol.20, 1996: 313), Semantik adalah studi tentang hubungan antara suatu pembeda linguistik dengan hubungan proses mental atau simbol dalam aktifitas bicara.
6. Dr. Mansoer pateda, Semantik adalah subdisiplin linguistik yang membicarakan makna.
7. Abdul Chaer, Semantik adalah ilmu tentang makna atau tentang arti. Yaitu salah satu dari 3 (tiga) tataran analisis bahasa (fonologi, gramatikal dan semantik).
Semantik merupakan bagian dari tiga tataran bahasa yang meliputi fonologi, tata bahasa (morfologi-sintaksis) dan semantik. Kata kerjanya adalah semaino yang berarti “menandai” atau “melangbangkan”.
Yang dimaksud dengan tanda atau lambang di sini sebagai padanan kata sema itu adalah tanda linguistic (Prancis: signe linguistique) seperti yang dikemukakan oleh Ferdinand de Saussure (1996), yaitu yang terdiri dari (1) komponen yang mengartikan, yang berwujud bentuk-bentuk bunyi bahasa dan (2) komponen yang diartikan atau makna dari komponen yang pertama itu. Kedua komponen ini merupakan tanda atau lambang; sedangkan yang ditandai atau dilambanginya adalah sesuatu yang berada di luar bahasa yang lazim disebut referen atau hal yang ditunjuk.
Kata semantik dapat diartikan sebagai ilmu tentang makna atau tentang arti, yaitu salah satu dari tiga tataran analisis bahasa: fonologi, gramatika, dan semantik.
Selain istilah semantik dalam sejarah linguistik ada pula digunakan istilah lain seperti semiotika, semiologi, semasiologi, sememik, dan semik untuk merujuk pada bidang studi yang mempelajari makna atau arti dari suatu tanda atau lambang. Namun, istilah semantik lebih umum digunakan dalam studi linguistik karena istilah-istilah yang lainnya itu mempunyai cakupan objek yang lebih luas, yakni mencakup makna tanda atau lambang pada umumnya.
Dalam analisis semantik harus juga disadari karena bahasa itu bersifat unik, dan mempunyai hubungan yang sangat erat dengan budaya masyarakat pemakainya maka analisis semantik suatu bahasa hanya berlaku untuk bahasa itu saja, tidak dapat digunakan untuk menganalisis bahasa lain. Bahasa itu adalah produk budaya dan sekaligus wadah penyampai kebudayaan dari masyarakat bahasa yang bersangkutan.
Kesulitan lain dalam menganalisis makna adalah adanya kenyataan bahwa tidak selalu “yang menandai” dan “yang ditandai” berhubungan sebagai satu lawan satu, artinya, setiap tanda linguistik hanya memiliki satu makna. Adakalanya hubungan itu berlaku sebagai satu lawan dua atau lebih; bisa juga sebagai dua atau lebih lawan satu.
Contoh: 1) becak ‘kendaraan umum tak bermotor beroda tiga’ 2) pacar ‘inai’atau kekasih 3) buku ‘lembaran kertas berjilid’
Selain itu dalam bahasa yang penuturnya terdiri dari kelompok-kelompok yang mewakili latar belakang budaya, pandangan hidup, dan status sosial yang berbeda, maka makna sebuah kata bisa menjadi berbeda atau memiliki nuansa makna yang berlainan.
Pandangan yang bermacam-macam dari para ahli mejadikan para ahli memiliki perbedaan dalam mengartikan semantik. Pengertian semantik yang berbeda-beda tersebut justru diharapkan dapat mngembangkan disiplin ilmu linguistik yang amat luas cakupannya.
1. Charles Morrist, Mengemukakan bahwa semantik menelaah “hubungan-hubungan tanda-tanda dengan objek-objek yang merupakan wadah penerapan tanda-tanda tersebut”.
2. J.W.M Verhaar; 1981:9, Mengemukakan bahwa semantik (inggris: semantics) berarti teori makna atau teori arti, yakni cabang sistematik bahasa yang menyelidiki makna atau arti.
3. Lehrer; 1974: 1, Semantik adalah studi tentang makna. Bagi Lehrer, semantik merupakan bidang kajian yang sangat luas, karena turut menyinggung aspek-aspek struktur dan fungsi bahasa sehingga dapat dihubungkan dengan psikologi, filsafat dan antropologi.
4. Kambartel (dalam Bauerk, 1979: 195), Semantik mengasumsikan bahwa bahasa terdiri dari struktur yang menampakan makna apabila dihubungkan dengan objek dalam pengalaman dunia manusia.
5. Ensiklopedia britanika (Encyclopedia Britanica, vol.20, 1996: 313), Semantik adalah studi tentang hubungan antara suatu pembeda linguistik dengan hubungan proses mental atau simbol dalam aktifitas bicara.
6. Dr. Mansoer pateda, Semantik adalah subdisiplin linguistik yang membicarakan makna.
7. Abdul Chaer, Semantik adalah ilmu tentang makna atau tentang arti. Yaitu salah satu dari 3 (tiga) tataran analisis bahasa (fonologi, gramatikal dan semantik).
Terimakasih telah membaca Pengertian Semantik
Jangan pernah puas jika Anda menemukan informasi yang Anda cari seperti Pengertian Semantik (Semantics)
di halaman http://edu.dzihni.com, karena banyak halaman lain yang
membahas lebih lengkap. Sekedar saran, jika untuk karya ilmiah seperti
makalah, skripsi, tesis, disertasi dll jangan pernah mengambil referensi
dari internet, karena internet tidak selamanya ada berbeda dengan buku,
majalah, koran dll
0 comments:
Post a Comment